Darah Ata Janto

Oleh: Timotius J Compang selalu berkisah tentang leluhur yang menyatu dengan semesta. Demi kehidupan, leluhur mencucurkan darah kurban dengan tangan gemetar sembari menggumankan syair tanpa akhir. Kini air mata kaum hawa akan kering untuk mengelap darah kaum adam yang menodainya. Pencang, kampung tua yang mungkin akan menjadi kenangan semata. Persis di tengah-tengah kampung berdiri compang … Read more